Harta, Tahta, Margaretha

  • Hello!
  • Twitter
  • Ask.fm
  • Instagram
Home Archive for Juni 2016
Hai! Setelah berbulan-bulan gue ga pernah update blog, hari ini dengan senang hati gue nulis sesuatu lagi disini (dan ngisi hari gue biar agak produktif dikit). Blog kali ini emang sengaja gue tulis malem minggu, ya biar kalian-kalian yang jomblo punya kegiatan lain gitu selain buka tutup timeline socmed scrolling judging dan berakhir dengan stalking mantan.. #apeu


Selama ini gue lagi jarang banget update blog, tapi banyak banget tulisan yang sebenernya udah muter di kepala gue, cuma kadang waktu buat nulisnya aja sih yang ga ada.. (lah) (padahal makan tidur mulu)


Oke skip. Kali ini gue mau nulis yang sekiranya gue rasain, seperti biasa. Cuma bedanya, kali ini sesuatu yang gue bahas bakal sesuatu yang agak berat, bukan cuma cinta-cintaan, bukan cuma galau-galauan kayak biasanya. Sesuatu yang bakal gue tulis kali ini lebih sedikit......berat. Tapi juga ringan. Nah gimana tuh. Mending baca deh.


Jadi gue akhir-akhir ini suka ngerasa banyak hal yang harusnya membuat gue bersyukur. Bukan cuma bersyukur dikasih kesehatan, dikasih rejeki, dikasih makan enak, dll, dll. Klise banget itumah. Kali ini gue merasa bersyukur karena.....


Pertama, gue kadang lupa bersyukur kalo gue dilahirkan di tengah keluarga yang open-minded. Gue dilahirkan dengan orangtua yang memberikan apapun yang terbaik untuk anaknya. Pendidikan gue, barang-barang yang gue pakai, sampe makanan yang gue makan, walaupun sederhana, tapi gue tau, itu yang terbaik. Bukan berniat sombong, tapi gue bersyukur ketika kadang melihat banyak anak diluar sana yang ga bisa sekolah tinggi-tinggi karena kekurangan dana, atau bahkan karena pemikiran orangtuanya yang tidak mengharuskan anaknya sekolah tinggi. Gue bersyukur karena gue dilahirkan dari rahim seorang perempuan yang juga pintar, yang akan selalu mendukung anaknya untuk menjadi pintar juga. Gue bersyukur karena orangtua gue bukan penganut pemikiran “cewek gausah pinter-pinter toh ujungnya di dapur juga”. Gue bersyukur karena orangtua gue yang woles aja kalo gue nongkrong sampe malem, yang woles aja kalo gue pake rok pendek, yang woles aja kalo gue mau ngapain aja asal positif. Gue bersyukur punya orangtua yang walaupun memenuhi kebutuhan gue, terkadang masih memberikan gue kesempatan buat jadi miskin bentar karena bokek (yakali duit di dompet tinggal 6 ribu padahal awal bulan masih seminggu lagi) biar gue bisa menghagai uang.


Kedua, gue juga kadang lupa bersyukur kalo gue masih bisa ngerasain patah hati. Cielah klise banget ga sih. Tapi emang bener sih, dengan ngerasain patah hati, gue (atau bahkan kita) bisa lebih menghargai perasaan, baik itu perasaan diri sendiri atau perasaan orang lain. Gue bersyukur pernah ngerasain gagal dalam LDR, jadi sekarang gue lebih bisa menghargai jarak dan waktu. Bisa lebih berhati-hati lagi dalam memilih dan menjalani hubungan, lebih dewasa lagi ketika mengambil keputusan, dan lain-lain, dan lain-lain.


Ketiga, gue masih sering lupa bersyukur kalo gue punya temen-temen yang gesrek ini. Walaupun bentukannya kayak gini, gue ngga ngerti gue bakal gimana kalo menjalani kehidupan kampus yang hectic ini tanpa mereka. Temen-temen gue yang ikutan milihin laki buat gue (juga yang kenceng banget ngetawain gue karena laki itu ternyata zonk total), yang sering banget nampar gue pake kata-kata kasar, yang ga bosen dengerin celotehan gue, yang bahkan rela nebengin gue kemanapun setiap hari.


Well, sebenernya gue tau kok dengan gue nulis ini kesannya jadi agak sombong dan arogan gitu ya, karena kadang apa yang gue punya ga bisa dimilikin orang lain, and vice versa. Tapi ini bersyukur versi gue, dan gue yakin kalian semua yang baca ini (yah walaupun gue ga pernah yakin blog ini dibaca orang) punya bersyukur versi kalian sendiri. Satu topik yang pengen gue garisbawahi disini adalah; jangan lupa bersyukur, bahkan dengan apa yang kadang buat kalian itu hal simpel dan ngga meaning gitu.



Xoxo.


-tha-


Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

just a girl who trying to be independent.

LATEST POSTS

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogger templates

Instagram

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2020 (4)
    • ►  November (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2016 (25)
    • ►  Desember (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ▼  Juni (1)
      • (Masih) Tentang Bersyukur
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ► 2025 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2024 (7)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (8)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juli (2)
    • ► April (1)
    • ► Maret (2)
  • ► 2022 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2021 (13)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (2)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (2)
  • ► 2020 (4)
    • ► November (2)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2019 (3)
    • ► November (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (5)
    • ► Desember (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2017 (9)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ▼ 2016 (25)
    • ► Desember (5)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (2)
    • ▼ Juni (1)
      • (Masih) Tentang Bersyukur
    • ► Mei (1)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (9)
    • ► Januari (2)
  • ► 2015 (9)
    • ► Desember (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
  • ► 2014 (10)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (4)
    • ► Agustus (3)

Nama

Email *

Pesan *

Search

Like us on Facebook
Follow me on Twitter
ask me anything on askfm
  • Beranda

Menu

  • Beranda

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Latest Posts

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 Harta, Tahta, Margaretha.
Designed by OddThemes