Err....do I have to say hi? Seems like it's been awhile since the last time I posted something in this platform ya? Don't you miss me? No? Okay, thats fine. I have someone that miss me everyday.. Hahaha.
Well....beberapa lama ngilang, ngga pernah nulis, hidup saya isinya cuma makan-tidur-bangun-kerja, ada waktu senggang pun dipake buat scrolling (and jumping) from one to another social media timeline.
....dan ada masalah yang dimulai dari sana.
Saya, sebenarnya punya masalah dengan self-esteem. Saya mudah insecure, saya mudah merasa down, saya bukan orang yang percaya diri. Iya, you dont read it wrong. Bagi orang lain mungkin saya orang yang tampak cuek dan tidak pedulian, but deep down, every word matters for me. Saya bisa sedih banget hanya karena ada becandaan yang tidak sengaja melampaui batas. Saya bisa menangis hanya karena lemparan tawa remeh yang ditujukan kepada saya. Iya, saya se-sensitif itu.
...atau bagi sebagian orang menyebutnya;
“Butthurt amat sih?”
“Baper banget?”
“Kurang jauh mainnya tuh..”
....yada yada yada.
............
Kembali ke awal; dimana waktu luang saya banyak terisi hanya dengan tidur, santai, scrolling (and jumping....and judging silently, hehehe) from one to another social media timeline.....
....dan melihat banyak orang berwajah rupawan, banyak orang pandai, banyak orang beruntung.. yang kemudian membuat saya merasa
insecure.
...insecure akan diri sendiri. Merutuki diri sendiri karena tidak bisa serupawan itu, merutuki diri sendiri kenapa dulu tidak begini, kenapa tidak begitu, dan kenapa-kenapa lainnya...yang kemudian membuat saya menjadi pribadi yang sensitif, yang membuat saya mudah sakit hati.
..........
Masih ingat tulisan saya beberapa waktu lalu tentang “It's better not to know?”
...itu adalah kunci kehidupan saya, kisanak. Memilih untuk “menyembunyikan” beberapa sosial media memang ada kalanya penting. Memilih untuk tidak tahu apa yang orang lain lakukan....kadang memang ada untungnya, buat saya. Saya tidak ingin menjadi netizen julid yang insecure kemudian menjadi pribadi buruk dengan mengeluarkan umpatan karena saya tidak bisa seperti itu, tapi saya juga tetap ingin “stay sane” walaupun saya kadang merasa insecure. Semua tentang melindungi diri. Melindungi diri agar tetap waras, agar tetap ceria, agar otak tetap berjalan.
Ya.....in another words, kewarasan otak saya jauh lebih penting.
Sincerely,
Etha, lagi makan mangga. xoxo.