Belum tua, masih 27.
Tapi sering memberi nasihat. Bercerita panjang lebar. Tentang kopi lima belas ribu kesukaannya. Juga tentang mobil... yang kacanya sulit dibuka. Juga tentang luka bekas gigitan di tangan, membiru.
Belum tua, masih 27.
Tapi lagaknya bahkan lebih tua daripada Bapakku. Juga lebih pikun daripada Bapakku. Dan lebih menyebalkan daripada Bapakku.
Belum tua, masih 27.
Tapi bisa menemani untuk mengobrolkan..... apapun. Menjadi apapun ketika dibutuhkan. All in one.
Belum tua, masih 27.
Katanya begitu. Ingin beli hoodie, biar tampak lebih muda. Tapi juga tidak mau pakai kaos, nanti tampak makin gendut.
Belum tua, masih 27.
Masih pantas lah, jadi teman untuk main wahana....walaupun akhirnya mual dan pusing karena ternyata usia memang tidak bisa dibohongi.
Belum tua, masih 27.
Dan menjadi satu paket. Bestfriend, brother, father, teacher and a lover. All in one. And that was my biggest mistake; making you as one package.
...and if i lost you; i lost all of it.
Belum tua, masih 27.
But you taught me, people change. Reality slaps. Expectation hurts. You taught me, by practicing them all.
I thought i'd end up with your last name, but.....everything changes. I know it ain’t pretty when two hearts get broke. Still, you were the light to find my truth, and I just wanna say...thank you.
Happy earlier birthday, Piggy. Kamu belum tua, masih 27.
x.
