Harta, Tahta, Margaretha

  • Hello!
  • Twitter
  • Ask.fm
  • Instagram
Home Archive for 2020

Setelah dua tahun lebih berlari, kaki ini, akhirnya, berdarah juga. Terlalu banyak luka, terlalu sering terjatuh, tersandung, karena dipaksa berlari.

Saya terkadang bisa jadi orang paling ngotot, when it comes to what I want. Saya pengen sepatu baru, besok saya langsung dapat. Saya pengen makan enak, tanpa tunggu lama, langsung saya dapatkan.

….

Tapi saya kadang lupa, kalau dalam sebuah hubungan, saya tidak bisa begitu.

….

Dulu,saya sering memikirkan rasanya punya keluarga kecil (dengan pasangan saya tentunya), punya satu anak yang wajahnya mirip saya, tapi otaknya mirip bapaknya. I’m happy just by thinking of it.

….

Tapi ternyata, rasa happy saya tidak berbalas.

….

Dulu, saya sering marah karena tidak pernah digandeng, karena rambutnya tidak pernah dielus, karena tangan saya ditepis ketika saya meringsek minta dipeluk. Dulu, saya ingin pasangan saya mengerti bahwa saya ingin diperlakukan seperti pasangan pada umumnya. Dulu, saya marah ketika ulangtahun saya dilupakan, ketika tidak adanya ucapan di hari kasih saying.

….

Sampai pada titik di mana saya merasa cukup. Cukup lelah untuk berlari, cukup sakit bahkan hanya untuk sekedar berjalan.

….

Akhirnya, saya berhenti berlari. Bukan karena menemukan tempat singgah, tapi karena kaki saya sudah terlalu banyak terluka.

Banyak yang bilang saya terlalu ambisius, atau terlalu mementingkan kebebasan saya sendiri. People say I’m too strong, I’m too independent.


Tak jarang pula orang bilang saya tidak mau kalah. Saat ini saya berencana memulai jenjang pendidikan lebih tinggi, komentar banyak berdatangan, termasuk dari orang terdekat. Untuk apa, mau ngapain, mau kejar apa.


“Ya pengen aja” jawab saya, yang saya yakini akan membuat orang semakin geleng-geleng kepala.

…..

I’m too smart, too  intimidating, they said.

…..

Di saat yang sama,


Banyak yang bilang baju saya terlalu terbuka. Saya tidak seharusnya minum tequila. Saya juga tidak seharusnya bermanja-manja di lengan pasangan saya. Saya harus bisa kemana-mana sendiri. Saya harus bisa apa-apa sendiri. Saya harus pintar, saya harus mandiri.

…..

Terus, maunya saya harus gimana?

…..

Setelah dipikir-pikir lagi, siapa yang akan merasa terintimidasi dengan mbak-mbak seperempat abad, yang bahkan bedain kanan kiri aja ga jago?

……

But still, I don’t care, baby. I do what I want, and I get what I want.

 

 

Selamat ulang tahun, Anastasia.

Sudah 25 kali ulang tahun, sampai tidak tau harus berucap apa ketika banyak orang bertanya,


“harapan buat umur 25 ini, apa?”


...kemudian aku berpikir;


“Sebenernya mau apa lagi?”


dan otomatis terjawab;


“Tidak tau.”


....


Seperti kehilangan arah, kehilangan tujuan. Tidak tau harus membawa diri kemana, tidak tau harus berlari ke arah mana, tidak tau pula hidup membawa kemana.


Limbung. Merasa hidup begini-begini saja, segini-segini saja. Harus bagaimana?


Berat badan tiba-tiba menyusut, napsu makan tiba-tiba menghilang. Raut ceria tiba-tiba terampas, tersisa mata lelah mencoba bangun.


“Sebenernya mau ngapain sih?”


dulu, jawabnya selalu;


“Mau sekolah lagi. Mau coba siaran. Mau solo travelling lagi. Mau senang-senang!”


sekarang;


“Ga mati aja bagus..”

...

I miss the old me. I miss my own laughter, I miss my ambition. I miss the way I fight for my life. I mis....me.


....


Anastasia,


Selamat ulang tahun. Jangan pernah lupa untuk tidak berharap apa yang kamu lakukan untuk orang lain, akan berbalik kepadamu.


Anastasia,


Selamat ulang tahun. Thank you for staying in this shitty life, shitty condition.


Anastasia,


Dulu, setiap ulang tahun sangat berarti. Sangat ditunggu, bahkan ketika itu bukan hari lahirmu. 


Anastasia, 


Everything changes. It’s okay, at the end of the day you have yourself.


Anastasia,


Selamat seperempat abad.

“Ngga pinter sih, untung cakep.”
“Ngga pinter, ngga cakep, tapi tajir melintir beb..”
“Sebenernya dia dari keluarga biasa aja, tapi pinter banget. Makanya bisa sekolah di tempat kece..”

Pernah denger yang begini? Atau sering? 

Ibu dulu pernah berkata; “Hidup itu susah, kecuali kamu kaya, berparas rupawan, atau pintar, atau bahkan semuanya.”

Aku tidak dilahirkan sebagai putri cantik dari keluarga kaya raya. Atau berotak cerdas tanpa harus belajar extra. I don’t have that privilege.

...

Aku juga sering dengar orang berkata;

“Kalo kamu cakep, setengah masalah hidupmu tuh ilang.”

Kemudian ganti kata cakep dengan kaya raya dan pintar.

Sering terjadi? No?

...

Aku tumbuh menjadi orang yang didorong menjauh ketika ada yang lebih cantik sedang berjalan di koridor kelas, juga yang suaranya tidak dihiraukan ketika ada anak pintar sedang berbicara. Dan, ah ya, aku juga tumbuh dengan teman-temanku yang menunggu sopir pribadi mereka datang, ketika aku bahkan tidak berani untuk sekedar meminta sepatu baru kepada Bapak.

Aku memulai semuanya dari nol. Nol besar mungkin. Bapak dan Ibu mungkin tidak memberi aku modal harta melimpah. Juga wajah rupawan. Atau otak encer sehingga mudah saja melakukan apapun.

Aku hidup biasa-biasa saja. Kemampuan yang biasa saja. Semuanya serba biasa, sampai kemudian aku sadar. Aku punya bahu yang kuat. Berkat yang melimpah. Senyum yang hangat. Mata yang ceria. Orang-orang yang penyayang.


That’s what we call privilege. Hak istimewa, tidak semua orang punya. I’m so proud of me! 🤗



...ditulis dari handphone, for killing the time, dalam keadaan mata sembap habis menangis dan bertekad menyerah,



tapi kemudian inget, I have a “first-daughter” shoulder. I shouldn’t give up.




Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

just a girl who trying to be independent.

LATEST POSTS

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogger templates

Instagram

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ▼  2020 (4)
    • ▼  November (2)
      • (Akhirnya) Berhenti Berlari.
      • Jadi, harusnya gimana?
    • ►  Maret (1)
      • Seperempat Abad.
    • ►  Januari (1)
      • What So Called...Privilege.
  • ►  2019 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (25)
    • ►  Desember (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ► 2025 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2024 (7)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (8)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juli (2)
    • ► April (1)
    • ► Maret (2)
  • ► 2022 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2021 (13)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (2)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (2)
  • ▼ 2020 (4)
    • ▼ November (2)
      • (Akhirnya) Berhenti Berlari.
      • Jadi, harusnya gimana?
    • ► Maret (1)
      • Seperempat Abad.
    • ► Januari (1)
      • What So Called...Privilege.
  • ► 2019 (3)
    • ► November (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (5)
    • ► Desember (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2017 (9)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2016 (25)
    • ► Desember (5)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (9)
    • ► Januari (2)
  • ► 2015 (9)
    • ► Desember (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
  • ► 2014 (10)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (4)
    • ► Agustus (3)

Nama

Email *

Pesan *

Search

Like us on Facebook
Follow me on Twitter
ask me anything on askfm
  • Beranda

Menu

  • Beranda

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Latest Posts

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 Harta, Tahta, Margaretha.
Designed by OddThemes