Harta, Tahta, Margaretha

  • Hello!
  • Twitter
  • Ask.fm
  • Instagram
Home Archive for Agustus 2023
Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang saya lalui, banyak naik dan turun kehidupan yang saya hadapi, banyak tawa dan tangis yang saya lukiskan. 

....


Saya beberapa kali datang konseling, karena merasa banyak yang perlu diperbaiki dari diri saya. Inside and outside. Physically and mentally. Saya berantakan.


...dan saya menyalahkan orang lain. Saya berantakan karena orang lain. Saya hancur karena orang lain.



...


Saya begini karena orangtua saya begitu. Saya begini karena keadaan keluarga saya begitu. Saya berantakan karena hasil dari orangtua saya yang begitu. Saya begini ini karena mantan pacar saya memperlakukan saya seperti ini, itu.


....


Saya pernah sedih sekali karena tidak diucapkan ulangtahun, karena waktu itu, pacar saya lupa sekali. Saya pernah kecewa sekali karena saya tidak pernah digandeng ketika berjalan. Saya pernah diam-diam menangis karena orangtua saya selalu meminta saya untuk jadi lebih dan lebih lagi. Saya pernah menangis dramatis karena merasa terlalu lelah menghadapi orangtua saya, yang menurut saya, konservatif.



Saya selalu bersembunyi di balik kalimat "just because you love me, doesn't mean I feel loved by you.". And it was the most unempathetic words I've ever said. 


...


Saya selalu fokus ke perasaan kecewa saya ketika tidak diingat ulangtahunnya, padahal tidak pernah ada satu pagi terlewat untuk mengucapkan dan mendoakan semoga hari itu lancar, dan semoga saya tidak lupa kalau saya spesial. Saya selalu fokus kepada saya yang sedih ketika bapak saya mulai memberi komentar tidak mengenakkan tentang saya, padahal bisa saja saya ingat bagaimana bapak saya banggakan saya di depan orang lain karena saya bisa bertahan sejauh ini, to be a breadwinner in a family. Saya fokus ke rasa sakit ketika ibu saya bilang saya tidak bisa diatur, padahal di sisi lain ibu yang paling kencang mendoakan saya.


....


Saya lupa, saya masih manusia. Saya bukan yang paling sempurna, mereka juga. Saya belajar, mereka juga. Saya lupa, saya masih manusia.


...


They made mistake, I do made mistake. Sometimes I forgot they love me the way they love me, and sometimes it's not they way I want to be loved. Sometimes I forgot, they are just a human. They are still a human. We are a human, and we are growing, blooming.



....


In the garden of existence, I bloom,
a human soul, weaving through time's loom.
With each passing season, I grow,
a tapestry of lessons, a wisdom aglow.


Mistakes, like raindrops, kiss the earth,
yet within their falls, I find rebirth.
I stumble, I falter, yet I rise.
Apologies whispered beneath starlit skies.


So I journey onward, through life's embrace.
With every step, I find a trace,
of the person I was, and who I am.
A soul learning, growing, like a delicate lamb.

To be human is to learn and grow,
To apologize when needed, let forgiveness flow.
In the vast expanse of time's great show,
I find my essence, and let my spirit glow.



Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari umur 18/19 tahun; dari  masih labil banget, dengan puluhan patah hati yang tertulis, dengan segala naik turunnya emosi, dengan segala pertanyaan yang ada di kepala saya waktu itu.



Apapun saya tulis waktu itu. Lagi happy, nulis. Lagi sedih, nulis. Lagi overthinking, nulis. Lagi insecure, nulis. Apapun. Sekarang, saya jadi bisa punya milestone sendiri. Saya tengok-tengok lagi ke belakang, berusaha mengingat-ingat apa yang saya lalui waktu saya lagi nulis itu tulisan, berat banget kayaknya..




Nggak lama kemudian, saya mikir..




“Gimana ya kalau dulu aku nggak keras hati?”



….



“What if I could been easier to be loved back then?”



“What if I had a more stable emotions?”



“What if I didn’t follow my impulsive thought?”



“What if I could easily appreciate what people did to me?”



“What if I was softer, what if I was loveable?”



“What if I didn’t make the wrong the decision at that time?”




….dan banyak what if lain, yang bikin saya bertanya-tanya ke diri sendiri. Gimana kalau dulu saya nggak begini, gimana kalau dulu saya begitu, bakal happy nggak ya saya? Bakal jadi kayak sekarang nggak ya? Bakal hampa nggak ya hidup saya? Bakal lebih baik nggak ya? Bakal kayak gimana hidup saya?




Nggak tau juga. Makin dewasa, makin bingung juga mau menyikapi sesuatu. Bukannya makin bijak, sejujurnya saya makin berantakan. Bukannya makin stabil, saya makin nggak tau arah. Saya pengen pulang, saya pengen punya rumah sendiri. Saya kangen kehangatan yang pernah saya rasain, kangen sekali..









Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

just a girl who trying to be independent.

LATEST POSTS

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogger templates

Instagram

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2023 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ▼  Agustus (2)
      • It's what we called; Human Journey.
      • What if…?
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2020 (4)
    • ►  November (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (25)
    • ►  Desember (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ► 2025 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2024 (7)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ▼ 2023 (8)
    • ► Oktober (1)
    • ▼ Agustus (2)
      • It's what we called; Human Journey.
      • What if…?
    • ► Juli (2)
    • ► April (1)
    • ► Maret (2)
  • ► 2022 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2021 (13)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (2)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (2)
  • ► 2020 (4)
    • ► November (2)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2019 (3)
    • ► November (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (5)
    • ► Desember (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2017 (9)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2016 (25)
    • ► Desember (5)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (9)
    • ► Januari (2)
  • ► 2015 (9)
    • ► Desember (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
  • ► 2014 (10)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (4)
    • ► Agustus (3)

Nama

Email *

Pesan *

Search

Like us on Facebook
Follow me on Twitter
ask me anything on askfm
  • Beranda

Menu

  • Beranda

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Latest Posts

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 Harta, Tahta, Margaretha.
Designed by OddThemes