Being Adult.

Hai! After a loooong and tired days, Etha Anastasia ngeblog lagi shaaayyyyy! *tiup tiupin debu di blog*


.....


Jadi gini...


Dua bulan setelah sidang akhir, ditambah sebulan lah ya setelah saya wisuda, Puji Tuhan langsung dapat kerja tanpa menunggu terlalu lama.


Tiga bulan bukan waktu yang lama untuk saya menunggu, walaupun emang dalam satu bulan itu cukup bikin saya boseeeeennn banget mati gaya di rumah. Terlalu banyak waktu leha-leha di rumah, terlalu banyak waktu buat doing nothing yang kemudian bikin saya kena culture shock dan mikir;


“pengen mandiri aja begini banget rasanya bray..”


....ternyata saya ngga sendirian, sodara-sodara.


Sahabat saya, kebetulan juga ngerasain hal yang sama. Kami, emang selalu barengan kemanapun, kapanpun. Kami seakan punya zona nyaman yang.... begitulah. Hidup dibawah naungan orangtua, tanpa kekurangan suatu apapun sejak kami dilahirkan. Hidup sudah enak dari awal, tidak pernah susah, apapun sudah tersedia.


Ketika sedang bersama, kami seakan tidak pernah peduli dengan kehadiran orang lain, tertawa lepas, membuang uang akan benda tidak penting, saling mengolok, berkata kasar, yang memang hanya kami lakukan atas satu sama lain, dengan mengatasnamakan bercanda :))


Kebetulan, sekarang masing-masing dari kami sudah terpisah jarak dan kesibukan pekerjaan masing-masing. Hingga ada sebuah akhir hari, ia datang menelepon saya. Bukan halo yang pertama ia ucapkan, tetapi..


“Sumpah ya, aku capek jadi orang fake, senyum mulu, even ke orang yang juteknya macem dajjal turun ke bumi. Kayaknya kita baru kemaren jalan sambil makan, hari ini udah begini aja. Pengen punya duit sendiri aja begini banget..”


:)))


Kami kebetulan bekerja di bidang yang sama, bidang jasa. Keramahan tentuuuu sekali menjadi hal utama yang harus kami tunjukkan. Bukan, bukan kami kesusahan, bukan kami merasa tidak nyaman, kami hanya belum terbiasa.


Saya percaya sih, manusia itu punya banyak wajah. Banyak wajah berbeda yang kita miliki, yang kemudian akan bergantian kita tunjukkan, ke orang yang berbeda pula. Wajah mana yang kita tunjukkan ke keluarga, wajah mana yang kita tunjukkan ke rekan kerja, wajah mana yang kita tunjukkan ke pasangan, dan masih banyak lagi.


....and for me, that's normal, that's so human. :)))


Buat saya, bisa memperlihatkan dan mengatur banyak wajah untuk diperlihatkan ke orang yang tepat itu....sulit. Dan buat saya, itu adalah inti menjadi dewasa.


For you, my friend. You're not fake. You're just being adult. :))



-xoxo-

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

1 komentar:

  1. Punya blog yah kamu.... hehe keren tulisanx.... curhatnya pakek blog ya...

    BalasHapus