Cantik Itu, Apa?
“Mama said, you're pretty girl,
What's in your head, it doesn't matter,
Brush your hair, fix your teeth,
What you wear, is all that matter.”
“Blonde hair, flat chest,
TV says, “Bigger is better.”,
South beach, sugar free,
Vogue says, “Thinner is better.”
Hai! Postingan blog hari ini diawali
dengan alunan suara Beyonce dalam lagu Pretty Hurts. Selain easy
listening, lagu ini sepertinya punya magnet tersendiri ketika aku
mendengarkannya, for the first time.
Dari lagu ini, Beyonce semacam ingin
memberitahu kita, perempuan bagaimana pandangan orang tentang sebuah
kata, cantik. Tentang sebuah kata itu, yang bisa mengubah hidup
seorang perempuan.
Pertama, ada sebuah pertanyaan besar
sampai sekarang masih ada di kepalaku dan belum terjawab; cantik itu
apa sih?
Kulit putih, badan tinggi dan langsing,
rambut panjang yang indah, hidung mancung, pipi tirus, dan lainnya,
Atau,
Otak cerdas, kepala yang “penuh”
dengan ilmu, memiliki banyak gelar akademis,
Atau mungkin,
Sebuah keramahan, kebaikan hati,
kesabaran, serta bersifat religius, atau mungkin lainnya?
Entahlah. Orang bilang, cantik itu
relatif.
Kemudian kenapa masih ada perempuan
yang dianggap tidak cantik hanya karena parasnya tidak indah? Kenapa
masih ada perempuan dianggap tidak cantik karena ia tidak memiliki
bentuk badan yang (kata orang) idaman, itu?
Entahlah.
“Iya sih cantik wajahnya doang, tapi
kelakuannya jelek, orangnya sombong, jadi ga cantik lagi deh.”
“Percuma pinter otaknya tapi wajahnya
pas-pasan, ga cantik, percuma banget”
“Cantik sih, tapi gendut. Mana ada
yang mau sama dia?”
Sekali lagi kuulangi, cantik itu apa?
Masyrakat kita menganggap bahwa cantik
itu perpaduan semuanya. Wajah cantik, badan tinggi dan langsing, dan
otak pintar serta cerdas. Lalu? Bagaimana nasib perempuan diluar sana
dengan segala keterbatasannya? Bagaimana nasib mereka perempuan yang
harus rela kehilangan rambut indahnya karena efek dari kemoterapi?
Perempuan yang tidak bisa memiliki tubuh tinggi semampai karena
faktor genetiknya? Apa mereka tetap cantik?
Kita, tanpa dipungkiri, memiliki
pandangan bahwa cantik itu harus sempurna. Harus punya semuanya.
Harus punya rambut panjang yang indah, badan tinggi semampai, dan
otak yang cerdas.
Kata Beyonce, “perfection is a
disease of a nation..”
Ya. Sebuah kesempurnaan yang kemudian
menjadi penyakit. Perempuan yang rela melakukan apapun untuk terlihat
“cantik”.
Ya, apapun.
Sedangkan kita sendiri tidak tahu
pasti, cantik itu apa.
Namun bagiku, cantik bukan hanya soal
paras yang indah, tubuh idaman, serta otak yang cerdas. Cantik itu,
kami semua, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kami miliki.
Keunikan yang kami miliki, yang berbeda satu dengan lainnya.
Untukku,
Cantik itu, bisa tertawa lepas tanpa
suatu beban untuk menjaga sebuah image yang telah dibangun untuk
tetap terlihat “cantik”.
Cantik itu, bisa membantu orang lain
untuk menjadi lebih baik, dengan perasaan senang dan ikhlas ketika
melakukannya.
Cantik itu, tak pernah takut untuk
mengangkat kepala dan menatap lurus kedepan, seakan dunia itu
milikmu, ya, milikmu.
Cantik itu, ketika nyaman untuk
melakukan sesuatu yang kita suka, tanpa memikirkan apa kata orang
lain.
Cantik itu, kamu, wahai para perempuan
yang membaca ini.
:))
“To all girls that think you're fat
and ugly because you're not a size zero, you are the beautiful ones,
it is society who's ugly.” - Marylin Monroe
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar