...semua pasti ada porsinya.

Sore itu, seperti biasa, sebagai seorang gadis belia (((belia))) yang selalu up to date dan tak ingin ketinggalan gosip, saya scroll down home akun instagram saya, dan menemukan beberapa postingan teman-teman lama saya.


“Eh si Anu udah jadi dokter aja”
“si Ina pacarnya ganteng banget anjir”
“Ternyata si Inu udah punya anak, lucu lagi..”
“yaampun si Ino sekarang kuliah di US keren bangetsiiih”
“Gilsssss si Ono ngehits banget sekarang cakep tajir pula”


...dan masih banyak lainnya.


Tapi seketika saya ingat nasihat ibu saya, yang selalu mengingatkan saya untuk bersyukur untuk apa yang saya punya, apa yang bisa saya raih, karena kadang banyak orang tidak bisa mendapatkan apa yang saya dapat.


Ibu saya tidak pernah bosan menasehati saya,


“semua udah ada porsinya, nduk. Udah disyukuri aja. Gak mungkin orang bisa beruntung di semua aspek, ada kalanya orang pinter banget tapi masih susah cari kerjaan, atau mungkin cewek cantik banget tapi jodohnya gak baik, bisa juga. Ga ada yang tau kan?”


Iya, semua ada porsinya.


Teman saya (seorang calon dokter) tidak pernah bosan curhat pada saya tentang bagaimana kehidupan percintaannya yang seringkali kandas dan kemudian menyisakan luka yang lumayan sulit untuk disembuhkan. Padahal ia cantik, berkulit putih mulus, dan bisa dibilang, banyak yang naksir. Ada pula teman saya yang cantik dan bisa dianggap populer, sering curhat pula kepada saya bahwa ia sering dibully karena kecantikannya. Kurang seksi lah, dibilang banyak gaya lah, dibilang cantik palsu lah, apalah.. Teman saya lainnya, yang kebetulan bisa melanjutkan studi S2 nya dengan beasiswa ke luar negeri, juga saya tau bahwa ia merupakan korban dari perceraian kedua orangtuanya.


Ya, semua memang ada porsinya. Saya pun. Bila diingat kembali, betapa saya sering mengeluh bahwa kuliah itu berat, padahal diluar sana banyak sekali perempuan yang tidak bisa berkuliah seperti saya. Betapa saya sering sebal sendiri karena gebetan tidak membalas chat, padahal banyak sekali perempuan diluar sana yang menganggap saya beruntung bahwa saya masih bisa menemukan seorang laki-laki sabar yang bisa saya ajak berbagi cerita setiap hari. Masih banyak yang lain, yang menurut saya selalu 'kurang'.


Ya, semua memang ada porsinya. Saya pun juga bukan mahasiswi dengan IPK selangit, saya juga bukan perempuan dengan kecantikan diatas rata-rata. Saya juga bukan gadis dengan limpahan harta berupa kekayaan, namun saya masih punya 'harta' yang lain. Diri saya sendiri. Keluarga yang utuh. Teman-teman yang baik hati. Laki-laki sabar yang selalu mendukung saya, yaitu kamu.


Ya, semua ada porsinya. Tergantung dari sebelah mana kamu melihat. Tergantung bagaimana caramu melihatnya. Tergantung pula apakah kamu sadar atau tidak, bahwa kamupun memiliki porsimu sendiri, yang kadang berbeda dengan porsi orang lain. Tergantung pula apakah kamu akan bersyukur atau malah makin 'menuntut'. Ya, porsimu, tergantung dari dirimu sendiri.



-tha-

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar