Tentang Sebuah Pilihan.

"ibu itu pengennya kamu masuk ekonomi, kok malah masuk sastra.."
"ayah tuh pengennya kamu jadi aktivis, bukan jadi penyiar radio.."

Pernah denger kalimat-kalimat barusan? Saya, sering. Sangat sering bahkan.

Saya sering memilih untuk menjalankan apa yang saya inginkan daripada apa orang lain inginkan, walaupun orang itu adalah orangtua saya sendiri. Well, walaupun pada akhirnya saya akan dibilang anak yang tidak penurut, I don't care. Kelihatannya memang saya ini cuma anak ingusan yang bisanya hanya membangkang, membantah perkataan orangtua, tapi, siapa yang tahu apa yang terbaik untukmu jika bukan dirimu sendiri?

...

"lo itu unik tha, gua seneng.."

Menjadi unik itu juga sebuah pilihan. Dimana kamu melihat banyak orang diluar sana yang penuh kepura-puraan, berpura-pura menjadi berbeda hanya untuk menyenangkan orang lain, dan kamu tetap ingin menjadi dirimu sendiri. Berbeda. Apa adanya.

...

Nantinya, kamu akan sampai pada sebuah fase, dimana pilihan yang telah kamu ambil menjadi sebuah kehancuran. Sedih memang, tapi jangan pernah menyesal. Apa gunanya?

Berbahagialah, itu tanda bahwa kamu sudah mulai berpikiran dewasa..

Kamu juga akan sampai pada sebuah fase, dimana orang lain akan mencemooh kamu dan pilihanmu yang berbeda dengan mereka. Sedih memang, tapi jangan sampai jatuh.

Berbahagialah, itu tanda bahwa kamu masih dianggap "ada" di lingkunganmu..

:)

Jadi, sudah membuat pilihan dalam hidupmu?


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar