I'm A Weirdo, So What?

"Aneh lo."
"Dasar aneh."
"Galau mulu, aneh lo."
"Apaan sih, dasar aneh."
"Jangan mau sama dia deh, anaknya aneh."
Bla...bla...bla.

Jujur aja, saya sering banget denger kalimat-kalimat tadi. Kadang ditujukan untuk orang lain, gak jarang juga ditujukan untuk saya. Ya, tidak sedikit orang bilang saya aneh.
:)

Melihat cara berpikir saya yang kadang "berbeda" dengan kebanyakan orang lain, melihat cara saya yang kadang menyebalkan ketika nice-but-annoying dengan orang baru, melihat saya yang bisa tertawa terbahak-bahak terhadap lelucon yang bahkan untuk orang lain itu tidak lucu, melihat saya yang bisa memangkas pendek (bahkan sangat pendek) rambut saya, yang bisa menangis hanya karena nonton film yang hewannya tertembak mati, melihat saya yang bisa happy lagi setelah sedih yang berkepanjangan, dan tingkah laku "aneh" saya yang lain...tidak sedikit orang yang geleng-geleng kepala dan berkata: "lo aneh, tha."

Sampai suatu ketika, saya merasa bahwa saya benar-benar aneh, orang lain memandang saya aneh dan tidak sedikit pula yang mencibir saya, karena seperti kita ketahui, dipandang aneh di masyarakat kita itu hampir sama seperti kita memiliki cacat mental yang....yah begitulah.

Sempat terlintas di benak saya untuk "berubah". Seperti orang kebanyakan. Menjadi "normal". Ya, "normal" versi mereka.

Kemudian, ada seseorang berkata kepada saya, kira-kira seperti ini bunyinya:
"Omongan begitu lo denger? Asik dong dibilang aneh, unik, ngga ada yg nyamain."

Wait.

Kemudian ia melanjutkan:
"Percaya ngga, setiap orang tu aneh, karena pada dasarnya tiap manusia itu diciptakan berbeda satu dan lainnya, ngga ada yang sama."

"Ngga usah sedih dibilang aneh, itu berarti lo unik. Mereka pengen jadi lo, yang cuek, yang bisa happy terus-terusan, yang bisa pede aja walaupun rambut bondol.."

"Karena setiap orang berusaha menutupi keanehan mereka dengan berpura-pura menjadi 'normal', sedangkan lo santai aja jalanin keanehan lo itu. Banyak yang pengen jadi lo, cuma mereka semua kepentok gengsi. Udah, santai aja.."

"Lagian, ngapain harus sedih sih dibilang aneh? Selama itu ngga fake dan itu identitas diri lo, juga selama lo ngga ngerugiin orang lain, so what? Cuek aja lagi."

Kemudian aku tersenyum membaca isi pesan yang dikirimnya via bbm saat itu. Ya, benar. Kenapa harus ambil pusing? Semua orang punya keanehannya masing-masing. Semua orang pada dasarnya memang aneh, memang unik. Sudah jelas kan apa yang ia katakan? Tak perlu lagi sedih bagi kalian yang dibilang aneh, weird, dan semacamnya..

Dan ia pulalah yang berkata "lo unik tha, gua seneng."


Thankyou, kak.

Salam hangat dari gadis bondol yang kini sudah 20 tahun dan berambut sebahu.


Kamis, 9 April 2015,

Margaretha Eka Putri.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar