Harta, Tahta, Margaretha

  • Hello!
  • Twitter
  • Ask.fm
  • Instagram
Home Archive for Desember 2016
30 Desember 2016. 2016 umurnya kurang berapa hari sih? Sehari ya?

*daritadi nulis hari typo mulu jadi hati*
*orang galau mah dikit-dikit kebawa hati ye*
*iye*

2016 udah hampir abis, gue pengen nutup taun pake postingan baru deh. Ini tuh kalo diinget-inget, taun ini beneran bikin gue.......berubah.

...berubah jadi makin gendut, contohnya.

Ngga ding, becanda. Ya walaupun gue nyatanya makin gendut sih dikiiiiit haha.

Taun ini, physically, gue banyak berubah. Di taun ini gue santai aja motong habis rambut gue yg awalnya panjang sebahu jadi tinggal sekuping doang. Di taun ini gue santai aja ngitemin kulit gue yang awalnya kuning jadi gosong-gosong begini. Di taun ini (selang waktu 4 bulan doang sih), secara penampilan, gue lumayan berubah lah ya.. Sekalian ganti image gituuuuu.

Taun ini, gue juga nginjek 21 taun, which means.....gue makin tua. Hahahaha. 21 taun yg kata ibu bakal dapet patah hati paling sakit, yang ternyata beneran kejadian di gue....21 taun, dimana gue ga lagi mikir mau jalan sama siapa, tapi mikir duit gue bisa ditabung daripada dibuat nongkrong. Dimana gue mikir bahwa jadi good looking itu penting biar dianggap profesional. Dimana titik bahagia gue bukan lagi ketika ada gebetan bales chat gue, tapi ketika dosen gue ngasih acc lembar skripsi gue. *sigh*

2016 juga ngajarin gue buat jadi tough girl, walaupun nyatanya juga gue masih sering mewek kalo liat kuda di pinggir jalan lagi narik andong. 2016 (diliat dari beberapa kali gue ngejalanin hubungan sama orang, lol) ngajarin gue kalo orang bakal selalu datang dan pergi. Suka atau ngga, you have to face it, Etha. Pada akhirnya juga, orang akan selalu punya alasan untuk pergi, karena ya....orang akan selalu menemukan halte untuk singgah ketika mencari rumah untuk menetap, kan? That's it.

2016 ngajarin gue, bahwa sebenernya manusia akan selalu punya banyak wajah. Wajah mana yg ditampilkan ke keluarga, wajah mana yg ditampilkan ke sahabat dekat, wajah mana yg ditampilkan ke pacar, wajah yg ditampilkan ke kolega, dll. And it's a normal thing. Semakin gede, semakin tua, hal kayak gini jadi hal yg lumrah banget dan makin dipahami.

2016, bikin gue sadar kalo sekali hidup kita berantakan, bukan kita sendiri yg dirugikan. Ada keluarga, ada sahabat, dan ada orang-orang yg sayang sama kita yang pada akhirnya kena imbasnya. Hidup ga cuma kita sendiri, dan kita ga bisa seenaknya sendiri mau ngapain aja.

2016 juga nyadarin gue, kalo selama ini yg gue lakuin (jump from one relationship to another) itu bukan hal bagus yg gue lakuin. Gue sadar kalo merelakan itu hal lebih penting. Merelakan, yang notabene susah, tapi gue yakin kalo udah rela, semua bakal dilancarin jalannya.

2016 ngingetin gue, bahwa banyak banget orang diluar sana yg suka ngeremehin orang lain, tapi itu bukan alasan buat gue buat cari justifikasi like "gapapa gue gendut yg penting gue ga fake" yang pada akhirnya ya keliatan lah kalo itu omongan si loser yg iri ada orang kurus cakep :)))

Sebenernya semua ini gue dapet bukan dari taun 2016, tapi dari.....hidup. Hidup yang gue jalanin jatuh bangun nangis ketawa sampe nangis lagi selama 21 taun ini.

2016 udah hampir abis, dan gue rasa "thankyou" bakal jadi kata yang paling pas buat gue ucapin setelah ngulik lagi apa yang udah gue rasain selama ini. Thank you, 2016!

xoxo.

Memoootttt!

It's been 7 days (or more) since the day you gone away. And today is the day that I know, you gone away, and it's real, and I have to accept it, ready or not. And I know, that's because of my insecurities, my unconfidence, my selfishness, and my stupidity to keep you only for me. *sigh*

You know how I love to re-read our old conversation when I miss you, smiling like an idiot, and missing you much more.

You know how I love seeing our photo, our videocall's screenshoots, how I love seeing your silly face on the screen, how I love listening to your voice, how I love the way you pronouncing my name, the smell on your body, the way you make a joke, and so on, and so on.. Hehe.

...and I miss the moment when your name suddenly came to my phone, asking for videocall or a little chit chat before sleep.

And I'm here, looking at our photo, thinking about our super-short journey. It might be super-short but I already got a looootttt of experiences from you, hey crazy little boy.

...crazy little boy.....but my one and only boy that Im gonna miss him if he gone. Crazy little boy that I want to kill but I know, my life will be lonely without him. Crazy little boy that always makes me insecure for his acts toward something, crazy little boy that makes me mumbling "kamu itu punyaku....gamau tau pokoknya kamu punyaku."

Hehe. Sooooo childish, eh?

I knoooowwww, I know you fed up with me. After all this time, I know that you will be fine, and you will find another girl to replace me. The girl that wont doubt your love, the girl that cute and good enough aaand with the same religion with you so your mom wont doubt about it. Hehe.

Hey, memot. You know, you are not mine anymore, but please remember that I'm all yours. Im still here.

....and you still owe me one jirapah doll.


-gindut-
Saya percaya, manusia itu makhluk unik yang akan selalu berbeda, satu dengan lainnya.


Begitu pula saya, dan kamu.


Saya hanya seorang perempuan yang bisa tertawa senang hanya karena dibelikan kembang gula. Sedangkan kamu, mungkin, akan lebih senang pergi pesta bersama teman-temanmu.


Saya, hanya seorang perempuan yang bisa menangis sedih karena melihat badut yang kakinya pincang di pinggir jalan. Sedangkan kamu, mungkin, akan lebih sedih apabila mendapat hadiah yang tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan.


Saya, hanya seorang perempuan yang dianggap orang sebagai perempuan menyedihkan, karena hanya bisa menunggu kabar dari orang yang saya nanti-nantikan. Sedangkan kamu, mungkin, menunggu botol bir kesekian untuk dibuka.


Saya, hanya seorang perempuan kekanakan yang selalu marah apabila tidak dikabari. Seorang perempuan kekanakan yang senang sekali melihat jerapah. Seorang perempuan kekanakan yang akan selalu bergelayut manja minta diperhatikan.


Ya, itu saya. Berbeda dengan kamu.


Kamu, mungkin, melihat saya hanya sebagai seorang perempuan labil yang sebentar marah, sebentar senang, sebentar menangis, sebentar manja. Kamu, mungkin, melihat saya hanya sebagai perempuan yang sama seperti perempuan lain.


Mungkin seperti itu. Atau mungkin kamu tidak memandang saya seperti itu. Mungkin. Karena saya tidak tau apapun tentang kamu.


Buatku, rasa sakit itu
sudah mencapai yang paling dalam
ketika saat merasakannya membuatku
bahkan tidak menangis
karena rasa yang ada, sudah mati,
alias mati rasa.


Sebut saja aku tidak punya hati,
tidak punya perasaan,
karena semudah itu meninggalkan orang,
yang katanya, punya cinta.


Cinta yang seperti apa?


Cinta tidak menyakiti,
tidak pula mengkhianati.


Cinta itu peduli,
juga mengasihi.


Cinta itu mudah,
kamu tau apa yang sulit?


Saling.



Matahari sudah di penghujung petang,
jingga redup yang menggantikan teriknya biru,
kulepas hari dan juga sebuah kisah,
tentang angan kosong yang tersimpan rapat di benak.


Lihat jingga itu,
hangatnya sama persis dengan rasa yang menyeruak
ketika namamu muncul tanpa permisi ke dalam benak
menghajar angan, seakan tidak mau pergi.


Hingga aku menemukan kabut itu,
yang semakin pekat, semakin sesat
seperti kamu yang semakin kudalami,
semakin menyesatkanku, membuatku tidak bisa kembali lagi
karena kabut yang begitu pekat, sendu,



...dan kemudian berubah menjadi rindu.



Aku masih berjalan, menyusuri kabut tebal dan pekat itu.
...kabut yang kemudian membuatku tersesat.


....dan juga membuatku harus menunggu sebuah pelangi untuk menerangi kabut itu.


Aku masih mencari,
berjalan menyusuri kabut, yang semakin lama semakin pekat
tanpa terang.


Aku menunggu,


berjalan, hingga akhirnya memutuskan untuk melangkah
pergi.


Dan sejak saat itu,

langit senja tak lagi sama.
Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

just a girl who trying to be independent.

LATEST POSTS

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogger templates

Instagram

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2020 (4)
    • ►  November (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2016 (25)
    • ▼  Desember (5)
      • Thank you, 2016!
      • To whom I once called 'mine'
      • Berbeda
      • Saling
      • Melangkah.
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (3)
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ► 2025 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2024 (7)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (8)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juli (2)
    • ► April (1)
    • ► Maret (2)
  • ► 2022 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2021 (13)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (2)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (2)
  • ► 2020 (4)
    • ► November (2)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2019 (3)
    • ► November (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (5)
    • ► Desember (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2017 (9)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ▼ 2016 (25)
    • ▼ Desember (5)
      • Thank you, 2016!
      • To whom I once called 'mine'
      • Berbeda
      • Saling
      • Melangkah.
    • ► September (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (9)
    • ► Januari (2)
  • ► 2015 (9)
    • ► Desember (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
  • ► 2014 (10)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (4)
    • ► Agustus (3)

Nama

Email *

Pesan *

Search

Like us on Facebook
Follow me on Twitter
ask me anything on askfm
  • Beranda

Menu

  • Beranda

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Latest Posts

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 Harta, Tahta, Margaretha.
Designed by OddThemes