Melangkah.
Matahari sudah di penghujung petang,
jingga redup yang menggantikan teriknya
biru,
kulepas hari dan juga sebuah kisah,
tentang angan kosong yang tersimpan
rapat di benak.
Lihat jingga itu,
hangatnya sama persis dengan rasa yang
menyeruak
ketika namamu muncul tanpa permisi ke
dalam benak
menghajar angan, seakan tidak mau
pergi.
Hingga aku menemukan kabut itu,
yang semakin pekat, semakin sesat
seperti kamu yang semakin kudalami,
semakin menyesatkanku, membuatku tidak
bisa kembali lagi
karena kabut yang begitu pekat, sendu,
...dan kemudian berubah menjadi rindu.
Aku masih berjalan, menyusuri kabut
tebal dan pekat itu.
...kabut yang kemudian membuatku
tersesat.
....dan juga membuatku harus menunggu
sebuah pelangi untuk menerangi kabut itu.
Aku masih mencari,
berjalan menyusuri kabut, yang semakin
lama semakin pekat
tanpa terang.
Aku menunggu,
berjalan, hingga akhirnya memutuskan
untuk melangkah
pergi.
Dan sejak saat itu,
langit senja tak lagi sama.
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar