Harta, Tahta, Margaretha

  • Hello!
  • Twitter
  • Ask.fm
  • Instagram
Home Archive for 2014
"ibu itu pengennya kamu masuk ekonomi, kok malah masuk sastra.."
"ayah tuh pengennya kamu jadi aktivis, bukan jadi penyiar radio.."

Pernah denger kalimat-kalimat barusan? Saya, sering. Sangat sering bahkan.

Saya sering memilih untuk menjalankan apa yang saya inginkan daripada apa orang lain inginkan, walaupun orang itu adalah orangtua saya sendiri. Well, walaupun pada akhirnya saya akan dibilang anak yang tidak penurut, I don't care. Kelihatannya memang saya ini cuma anak ingusan yang bisanya hanya membangkang, membantah perkataan orangtua, tapi, siapa yang tahu apa yang terbaik untukmu jika bukan dirimu sendiri?

...

"lo itu unik tha, gua seneng.."

Menjadi unik itu juga sebuah pilihan. Dimana kamu melihat banyak orang diluar sana yang penuh kepura-puraan, berpura-pura menjadi berbeda hanya untuk menyenangkan orang lain, dan kamu tetap ingin menjadi dirimu sendiri. Berbeda. Apa adanya.

...

Nantinya, kamu akan sampai pada sebuah fase, dimana pilihan yang telah kamu ambil menjadi sebuah kehancuran. Sedih memang, tapi jangan pernah menyesal. Apa gunanya?

Berbahagialah, itu tanda bahwa kamu sudah mulai berpikiran dewasa..

Kamu juga akan sampai pada sebuah fase, dimana orang lain akan mencemooh kamu dan pilihanmu yang berbeda dengan mereka. Sedih memang, tapi jangan sampai jatuh.

Berbahagialah, itu tanda bahwa kamu masih dianggap "ada" di lingkunganmu..

:)

Jadi, sudah membuat pilihan dalam hidupmu?


"kok difoto ini alis aku cuma setengah sih?!"
"daripada ga punya alis.. bersyukur kek."

:))

Simple conversation, but has a deep meaning.

Jadi, percakapan itu muncul dari seorang temanku, yang kemudian membuatku sadar akan satu hal; bersyukur itu tidak mudah. Karena memang sifat dasar manusia yang tidak pernah puas akan satu hal, ingin mendapat apa yang lebih dari sekarang ia miliki.

Bersyukur memang keliatan simple dan mudah untuk dilakukan, tapi pasti ada satu celah yang membuat kita ingin mendapat apa yang lebih dari sesatu sekarang kita miliki. Karena tanpa rasa "ingin" itu hidup kita tidak akan maju.

Menurutku itu normal, jika kamu ingin mendapat sesuatu yang lebih dari sekarang. Yang tidak normal adalah ketika kamu terlalu ingin mendapat apa yang kamu inginkan sedangkan orang lain sedang "berjuang" mendapat apa yang telah kamu miliki sebelumnya.

Melihat ke "atas" itu penting, tapi lebih penting lagi jika kamu juga melihat ke "bawah". Lihatlah bahwa banyak orang sangat ingin menjadi seperti dirimu, yang bisa kuliah, makan enak, jalan-jalan, dll.

Bayangkan jika hidupmu dibawah, dan kamu akan selalu bersyukur untuk apa yang telah kamu dapat hari ini, untuk sesuap nasi dan sehelai pakaian. Bayangkan jika kamu menjadi seseorang yang sedang berjuang meregang nyawa, sedangkan kamu disini sedang menyia-nyiakan hidupmu tanpa tujuan hidup..

Maka, bersyukurlah, walaupun hanya untuk bangun di pagi hari dengan sehat dan tinggal menyuap nasi kedalam mulut, tanpa harus repot mencari uang.

:))
Fyi, aku menulis blog ini ketika sedang banyak tugas dan lelah kemudian bingung harus bagaimana, karena sepertinya tugas datang terus menerus.. Dan kemudian berpikir, kata siapa jadi anak sastra itu gampang?!

Well.. anggap saja tulisan diatas itu hanya...fatamorgana.

Saat ini, aku baru menyadari bahwa hidup bukan cuma masalah bingung mau pake baju apa, bingung malam minggu mau kemana, bingung mau pacaran dengan siapa.. Ketika segala pikiran kita bukan lagi masalah itu, tapi tentang besok mau jadi apa. 

Ketika segala kegiatan datang silih berganti, menyita waktu, pikiran, dan tenaga, dan kemudian lupa bahwa segala prioritas kita berubah, yang dulunya hanya berpikir besok mau jalan sama siapa, dan kini berpikir, bagaimana caranya cepat lulus kuliah. 

Dan disini aku mulai berpikir, hidup bukan cuma masalah cinta-cintaan. Banyak hal lain yang harus dikejar sebelum mengejar cinta. Karena cinta akan datang sendirinya ketika kita telah sukses mengejar cita-cita. 

Ada banyak hal yang lebih penting daripada menangisi seorang laki-laki yang meninggalkanmu karena memilih wanita lain.. Karena lebih baik memperjuangkan air mata orangtua yang jatuh untuk mendoakanmu sukses, daripada galau tidak karuan karena seorang laki-laki. Juga akan ada masanya untuk memikirkan cinta-cintaan, ketika kamu cukup kuat untuk merasa kehilangan..

Dan ingatlah juga, bahwa bukan hanya kamu yang bahagia jika sukses, tetapi orangtuamu..

"when you've been fighting for it all your life,
you've been struggling to make things right,
that's how a superhero learns to fly,
every day, every hour,
turn the pain into power.."

Pernah denger lagu ini? Lagu ini menceritakan sebuah perjuangan seseorang untuk mencapai sebuah kekuatan, kekuatan dalam menjalani hidup. Bahwa untuk menjadi kuat itu harus melalui penderitaan, jatuh bangun, kesakitan terlebih dahulu.

"all the kicks and all the blows,
he will never let it shows,
cause he is stronger than you know,
a heart of steel starts to grow.."

Ketika kamu yang sering diremehkan suatu saat akan menjadi kuat, lebih kuat dari yang orang lain duga sebelumnya. Ketika ocehan orang lain tentang kelemahan dirimu kemudian membuatmu lebih kuat..

Ketika rasa sakit karena diremehkan menjadi sebuah cambuk untuk menjadi kuat dan buktikan pada semua, kamu bisa. Ketika rasanya ingin meledak karena begitu seringnya menerima tamparan, pukulan dan hantaman.

Berbahagialah kalian yang terlalu sering diremehkan, direndahkan, dan dicaci maki, because you are stronger than people know. Ingatlah, tanpa mereka yang membuatmu lemah, kamu tak kan bisa menjadi kuat.

Ingatlah, orang lain akan selalu menganggapmu remeh dan rendah, tak peduli bagaimanapun kamu telah membuktikan jika kamu bisa. Tersenyumlah, karena ada masanya mereka kelak juga akan mengalami apa yang pernah kamu alami.

Ingatlah, ada masanya seekor burung tak bisa terbang. Seekor burung pun harus belajar untuk terbang, merasakan jatuh bangun dan kesakitan untuk mengepakkan sayap mereka dan kemudian terbang.

Seperti halnya kuda yang tanpa dicambuk ia akan berhenti berlari, seorang manusia pun butuh "cambuk" untuk tetap membuatnya melangkah maju, lebih jauh dan lebih jauh lagi..

:))



Hari ini, termasuk hari-hari awal kuliah setelah libur cukup panjang dan berpisah sejenak dari teman-teman kuliah. Nah, inilah yang aku dan teman-teman lakukan ketika bertemu setelah lama tidak jumpa.. (baca: gosip)

"thaaa gimana, sekarang sama siapa?"
"lah si itu kabarnya gimana?"
"kirain kamu masih sama yang itu.."
"masih galau ga?"
dan lain-lain.

Aku hanya bisa tersenyum. Padahal jika diingat lagi, mungkin aku sudah menangis atau cemberut kalau ada yang bertanya tentang mantan pacar.. Ya, memang aku termasuk orang yang paling sering galau diantara teman-temanku, paling gampang nangis walaupun orang lain menganggap aku kasar dll.

Dan bahkan ketika aku melihat seorang mantan kekasih dari kejauhan, rasanya pun tak lagi sama. Tak ada sedih seperti dulu, rasa kehilangan, dll. Hanya senyuman, dan tak ada rasa benci atau sakit hati sama sekali.

Lalu, aku menyadari satu hal,
aku sudah move on, dan hal ini mengubah banyak hal.

Move on bukan hanya ketika kita bisa melupakan seseorang, tapi bisa menutup rapat masa lalu, dan kembali berjalan kedepan. Berusaha menjadikan masa lalu sebagai pelajaran, bukan hanya dijadikan kenangan. Bukan hanya karena sudah move on akhirnya tidak saling sapa, tapi bagaimana kita berhubungan baik dengan orang dalam masa lalu kita.

Ketika apa yang kita ingat sebagai kenangan tidak lagi membuat kita sedih namun malah membuat kita tersenyum, ketika semua sudah kembali seperti semula, tanpa rasa benci dan sakit hati, itulah move on. Dan akhirnya segala kisah yang dulunya sebuah kegalauan dan kesedihan akan menjadi bahan canda dan tawa.....

:)
Etha, 19 tahun.

19 tahun hidup di dunia, aku sering mengalami masalah. Mulai masalah sekolah, pelajaran, pertemanan, percintaan, sampai masalah keluarga.

Awalnya aku selalu mengira bahwa hidupku akan mulus-mulus saja seperti apa yang teman-temanku alami. Tapi ternyata semuanya salah begitu aku mendapatkan masalah yang datang bergantian. Aku, yang memang bandel dan sulit diatur ini, sering mendapat masalah dengan apapun. Nilai yang turun, sering keluyuran tak tahu waktu, sampai sering dimarahi ayah dan ibu karena ketahuan pacaran diam-diam..

Ada juga masalah pertemanan, dimana temanku ternyata menjadi seorang "backstabber" walaupun kami tidak cukup dekat satu sama lain. Kemudian masalah dimana segala usahaku rasanya seperti tidak dihargai karena ada yang lebih baik dari aku..

Dan masih banyak masalah yang pernah aku alami.

19 tahun. Bagi orang lain, mungkin usia ini belum ada apa-apanya daripada yang lebih tua, belum merasakan segala masalah yang lebih berat dari yang pernah aku alami. Namun bagiku, selama 19 tahun aku sudah pernah merasakan apa yang bahkan orang lain belum pernah rasakan. Belajar menyelesaikan masalah sendiri, belajar untuk kuat menghadapi masalah, berusaha tegar, dll.

Kadang aku berpikir, "why always me?" kenapa harus aku yang selalu mendapat masalah? Kadang iri melihat hidup teman-temanku yang memang lurus-lurus saja. Namun setelah dilihat lagi, semua masalah memang ada hikmahnya. Aku tidak perlu takut lagi menghadapi masalah, karena aku sudah terbiasa. Terbiasa disakiti, dan akhirnya menjadi seorang yang kuat.

Jadi, ketika  mendapat masalah, stay positive, karena pasti ada sesuatu dibalik masalah itu.

:)

Aku (mungkin kita), hidup di dunia yang ketika kita punya rasa ingin tahu, dibilang kepo. Ketika sedikit berdebat, dibilang nyolot. Ketika punya rambut selain warna hitam, dibilang nakal. Ketika punya tindik lebih dari satu, dibilang ga bener. Ketika punya pacar kaya, dibilang matre. Ketika pake make-up, dibilang sok kecantikan, tapi ketika ga pernah pake make-up, dibilang ga merawat diri. Ketika sering ganti pacar dibilang murahan, tapi ketika memilih lama single malah dibilang ga laku. Ketika ketawa-ketiwi bareng temen dibilang norak, tapi ketika diem malah dibilang anti-sosial. 

Dan masih banyak lagi.

Kata motivator di tv sih, "what other people think about you is none of your business."

Tapi masalahnya banyak orang yang bukan motivator, yang bisa ga mikirin apa kata orang, orang mau bilang apa..

Dan yang menyedihkan, orang diluar sana bahkan ga menyadari bahwa komentar-komentar negatif mereka bisa membunuh orang lain. "That's my mouth, so it's up to me to say anything", mungkin begitu pikir mereka.

Tapi sadarkah kalo orang lain juga punya telinga yang ga bisa mereka kontrol untuk tidak mendengar komentar negatif itu?

Yah, inilah hidup. Ada yang menyakiti, ada yang tersakiti.

Orang akan selalu punya sesuatu untuk dikomentari, dan kadang memang komentar negatif, bahkan ketika kita tidak tahu apa yang salah dengan kita, orang selalu punya pemikiran sendiri. 

Tersenyumlah. Itu tandanya orang lain masih menganggap kamu "ada". 
Sekitar 4 bulan lalu, pertengahan bulan Mei tepatnya, aku terkena penyakit paru-paru. Penyakit yang kuderita memang sudah lama, tapi aku termasuk orang yang cuek dan nggak peduli sama rasa sakit yang kualami. Sekitar setahun yang lalu, aku sudah mulai merasakan nyeri di dada yang nggak bisa ditahan, dan mulai sering sesak napas, juga batuk-batuk yang parah. Namun, lagi-lagi aku cuek. Aku tetap beraktifitas seperti biasanya. Kuliah, jalan-jalan bersama teman-teman, ngopi-ngopi, dsb.

Lama kelamaan badanku mulai merasakan sakit yang lebih sakit lagi. Badanku mulai demam tiap kali berada didalam ruangan ber-AC. Tiap bangun pagi, badanku selalu menggigil dan akhirnya suhu badanku meningkat. Namun, lagi-lagi aku cuek. Hanya kelelahan, pikirku.

Kemudian badanku lambat laun semakin kurus, bahkan kurus kering. Berat badanku menurun drastis. Wajahku pucat, jalan pun sempoyongan. Mirip zombie, kata teman-temanku. Rambutku terus menerus rontok, dan rasa nyeri di dadaku pun semakin parah. Aku sering tidak masuk kuliah (mungkin hampir sebulan) karena sakit yang kuderita ini. Kucoba memeriksakannya ke beberapa dokter, namun yang kudapat hanya sakit yang tak kunjung sembuh. Infeksi lambung lah, radang gusi lah, anemia lah, itu pendapat dokter yang kudatangi.

Sampai suatu ketika, orangtuaku sudah lelah membawaku ke dokter dan pengobatan lainnya. Akhirnya aku dibawa ke rumah sakit karena sakit yang semakin parah. Dan guess what? Setelah cek rontgen dan medical check-up, ternyata ada sekitar setengah liter cairan di paru-paruku. Dokter bilang kalau sebenarnya penyakit ini sudah lama ada di tubuhku, namun (lagi-lagi) aku yang cuek dengan kesehatanku sendiri, sehingga menyebabkan penyakit ini semakin parah.

Selama masa pengobatan di rumah sakit, orangtuaku selalu menjaga aku dan tidak meninggalkan kamarku sedetikpun. Terlihat guratan-guratan kelelahan diwajah mereka, namun mereka tetap bersamaku, tidak ingin putri mereka sendirian. Rasanya terharu melihat kedua orangtuaku begitu sabarnya menjagaku. 

Kini, setelah merasakan sakit seperti itu, aku mulai menjaga kesehatanku agar tidak sampai sakit lagi dan merepotkan kedua orangtuaku.

Setelah dipikir lebih jauh, sebenarnya ini semua rencana Tuhan. Yah, sebenarnya Tuhan sudah mengingatkanku melalui gejala-gejala penyakit ini, namun aku yang terlalu cuek sehingga menghiraukannya. Akhirnya Tuhan pun memberi aku penyakit seperti ini supaya aku sadar, bahwa kesehatan itu mahal harganya., supaya aku sadar pula bahwa aku memiliki kedua orangtua yang sangat menyayangiku dengan cara mereka sendiri, dan supaya aku sadar pula, bahwa Tuhan selalu memiliki cara-Nya sendiri untuk menyadarkan umat-Nya, dan cara-Nya merupakan yang terbaik. :)


Kalian pelajar/mahasiswa yang SPP-nya lumayan mahal? Ingin meringankan beban orangtua tapi tidak tahu caranya? Yuk ikut beasiswa DataPrint! Kali ini DataPrint memberikan beasiswa cuma-cuma kepada 700 orang pelajar/mahasiswa lho, DataPrint juga tidak menggunakan sistem kuota berdasarkan sekolah atau perguruan tinggi, karena DataPrint ingin agar beasiswa dapat diterima merata oleh seluruh pengguna DataPrint.

Beasiswa ini akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos seleksi dan terbagi dalam tiga nominal, antara lain Rp 250 ribu, Rp 500 ribu, dan Rp 1 juta.

Pendaftaran beasiswa DataPrint terbagi menjadi dua periode,

Pendaftaran Periode 1 : 7 Februari - 30 Juni 2014, dan akan diumumkan pada 10 Juli 2014
Pendaftaran Periode 2 : 1 Juli - 31 Desember 2014, dan akan diumumkan pada 12 Januari 2015

Meskipun terbagi dalam dua periode pendaftaran, nominal beasiswa yang akan diberikan tidak memiliki perbedaan alias SAMA.

Tertarik untuk ikut?

Info selengkapnya dapat dilihat di www.beasiswadataprint.com atau di www.dataprint.co.id

Yuk tingkatkan prestasi bersama DataPrint!


Siang itu, hari Senin tepatnya. Ketika aku sedang berbincang dengan ibu, mengenai keadaan lingkunganku di masa perkuliahan, alias keadaan kampusku, yang menurutku berbeda jauh dengan masa SMA-ku yang terlampau menyenangkan.

"Bu, mosok sekarang temen-temen kuliahku anaknya ga mau tolong menolong kalo ngerjain tugas? Pada sibuk ngurusin diri sendiri, malah ada yang sampe pelit banget ngajarin temen yang lain.."

"Ya itulah masa kuliah nduk, ibu dulu juga pernah ngerasain yang kayak begitu, kuliah itu bukan untuk seneng-seneng kayak jaman SMA-mu, kuliah itu untuk masa depan, ya wajar mereka egois, toh masa depan nantinya akan sendiri-sendiri, gak bergantung teman lagi.."

Aku terdiam mendengar jawaban ibu.

Iya ya. 

Masa depan tidak mungkin didapatkan dengan bergantung orang lain lagi, karena masa depan itu milik individu. Awalnya aku tidak terima dengan jawaban ibu ini, namun setelah dipikir-pikir lagi, kita manusia punya masa dimana kita bisa bermanja-manja, bersenang-senang, dan akhirnya menentukan masa depan. Aku, telah 19 tahun hidup dan kini mulai menjalani masa dimana aku harus melangkah hati-hati untuk meraih masa depan yang cerah. Aku bukan anak baru gede yang masih memikirkan hari ini mau kemana dan sama siapa, tapi aku sudah dewasa dan harus memikirkan besok mau jadi apa.

Aku tersenyum.

Ku pikir memang benar apa yang dilakukan teman-temanku saat ini. Egois, tidak selalu buruk. Karena hidup akan dijalani sendiri-sendiri juga, nantinya.
Langganan: Postingan ( Atom )

ABOUT AUTHOR

just a girl who trying to be independent.

LATEST POSTS

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogger templates

Instagram

Blog Archive

  • ►  2025 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (8)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (2)
  • ►  2020 (4)
    • ►  November (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (3)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2016 (25)
    • ►  Desember (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (9)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2014 (10)
    • ▼  Desember (1)
      • Tentang Sebuah Pilihan.
    • ►  November (1)
      • Perihal Bersyukur.
    • ►  Oktober (1)
      • Belum Ada Judul.
    • ►  September (4)
      • Stronger.
      • Moving On.
      • 19 Tahun.
      • Hidup
    • ►  Agustus (3)
      • Well, God will always has His way.
      • Cari beasiswa? Join Beasiswa DataPrint aja!
      • Being adult.
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ► 2025 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2024 (7)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (8)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juli (2)
    • ► April (1)
    • ► Maret (2)
  • ► 2022 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2021 (13)
    • ► Desember (1)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (2)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (2)
  • ► 2020 (4)
    • ► November (2)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2019 (3)
    • ► November (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (5)
    • ► Desember (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2017 (9)
    • ► Oktober (1)
    • ► September (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (3)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2016 (25)
    • ► Desember (5)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (2)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► April (2)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (9)
    • ► Januari (2)
  • ► 2015 (9)
    • ► Desember (2)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
  • ▼ 2014 (10)
    • ▼ Desember (1)
      • Tentang Sebuah Pilihan.
    • ► November (1)
      • Perihal Bersyukur.
    • ► Oktober (1)
      • Belum Ada Judul.
    • ► September (4)
      • Stronger.
      • Moving On.
      • 19 Tahun.
      • Hidup
    • ► Agustus (3)
      • Well, God will always has His way.
      • Cari beasiswa? Join Beasiswa DataPrint aja!
      • Being adult.

Nama

Email *

Pesan *

Search

Like us on Facebook
Follow me on Twitter
ask me anything on askfm
  • Beranda

Menu

  • Beranda

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku

About Me

ethaanastasia
The bubbly person behind the writings. Kinda depressed but well dressed.
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Latest Posts

  • Self-love.
    Setelah saya baca-baca ulang di blog ini, dulu saya pernah nulis “sakit hati di usia 20-an” waktu saya masih eaaaarrrrlyyyy 20, kayaknya umu...
  • Grief Phase
     Kata orang, "When you're happy, you enjoy the music. But when you're sad, you understand the lyrics." Same goes to me. Ka...
  • Hangat, sekali.
    Dua hari kemarin, saya diem-diem nangis. Akhir bulan kemarin, saya juga nangis. Semua tercatat rapi di buku yang saya tulis sendiri. Saya se...
  • The Energy.
    "Girls, kalian harus bisa aktifkan feminine energy kalian kalau pengen dapat cowok dengan masculine energy." "Jangan terlalu ...
  • That One Word.
     (ceritanya lagi nengokin blog setelah ditinggalin lama banget..) Oh, hi there. Apa kabar? How's life? Mine has its ups and downs, but s...
  • A self reminder.
    Dulu, kalo saya suka sama orang, saya ngomong. Saya nggak suka sesuatu, saya ngomong. Saya nggak suka diperlakukan begini, saya ngomong. Dul...
  • It's what we called; Human Journey.
    Saat ini, saya hanya seorang perempuan biasa berusia 28 tahun. Dan setelah 28 tahun saya hidup, banyak sekali pertemuan dan perpisahan yang ...
  • Oh, I can see the pink sky (again, finally)
      “Nggak mungkin sih hidup begini banget terus hadiahnya cuma piring cantik” — me mumbling to myself after a rough day.   “Iya tau nanti sem...
  • Memaafkan Diri.
    So, someone noticed that it’s been months since the last time I wrote here. Ya, memang.   By the last post, you can see a short writing....
  • What if…?
    Pukul 01.28 dini hari. Tiba-tiba bangun, nggak bisa tidur lagi. Saya scroll-scroll TikTok, lanjut scroll-scroll blog ini. Saya nulis dari um...

Blogroll

Flickr

About

Copyright 2014 Harta, Tahta, Margaretha.
Designed by OddThemes