Sebut Saja Mereka Teman.
Teman adalah, mereka yang selalu ada
ketika kamu bisa santai menjadi dirimu sendiri, yang aneh, yang
berantakan, yang norak, yang bahkan orang lain tidak tahu bahwa itu
adalah kamu yang sesungguhnya.
Teman adalah, mereka yang selalu
mendukungmu ketika kamu sedang berada di titik terbawah dalam
hidupmu, dan selalu tertawa bersamamu ketika kamu sedang berada di
puncak kebahagiaan.
Teman adalah, mereka yang tidak segan
“menampar” kamu ketika memang kamu salah, dan tidak pula segan
untuk memujimu ketika kamu berhasil.
Teman adalah, mereka yang tidak membuat
kamu marah karena menyapa kita dengan panggilan hinaan, karena kamu
tahu ada panggilan lebih hina lagi untuk mereka.
Well, yang terakhir ga selalu berlaku
untuk semua pertemanan, tapi berlaku sekali pada hubungan yang saya
alami sekarang. Mumpung ada waktu luang, plus desakan dari mereka
(teman-teman yang memang tidak punya filter mulut, gesrek, namun
ngangenin) akhirnya saya buat tulisan ini.
..................
Sebelumnya saya banyak sekali menjalin
hubungan pertemanan. Namun entah kenapa, bagi saya, mereka ini adalah
teman yang saya anggap “teman” sebenarnya. Bukan berarti mereka
yang lain bukan teman saya, bukan seperti itu. Hanya saja saya tidak
pernah merasa “saya” yang sepenuhnya jika berada di lingkungan
lain. Dan akhirnya saya bertemu mereka, yang membuat saya menjadi
“saya” yang saya kenal dulunya.
Mereka yang mendengarkan cerita saya,
memberi saya masukan, membantu saya menyelesaikan masalah, yang rela
tiap hari saya rusak indera pendengarannya karena suara saya yang
cemplang, yang rela tiap hari mendengar umpatan-umpatan kekesalan
saya, yang tiap hari saya recoki kegiatannya, dan lain-lain, dan
lain-lain.
Sebut saja mereka teman. Ada Ade,
Anggian, Suci, Ratry, Ivan, dan saya. Anggap saja mereka ini keluarga
kedua saya. Ade dan Ratry yang karena kedewasaannya, saya anggap
sebagai ibu (yang ternyata single parents karena mereka sama-sama
single) (single yah bukan jomblo), ada juga Anggian, yang karena
keimutan dan ukuran tubuhnya yang kurus kecil, saya anggap sebagai
adik (yah walaupun sebenarnya dia sendiri yang mendifine dirinya
sebagai adik), ada pula Suci yang saya anggap sebagai saudara
perempuan saya karena kami memiliki ketertarikan terhadap hal yang
sama kemudian tiap hari chat membahas hal yang tidak penting (baca:
gosip), kemudian ada pula Ivan yang dengan kekonyolannya kini selalu
membuat hari-hari kami cukup heboh.
Dengan mereka saya tahu, bagaimana
rasanya menjadi perempuan sebenarnya. Sebelumnya saya bukan orang
yang peduli penampilan, peduli berat badan, peduli percintaan. Namun
kini, setelah mengenal mereka hidup saya berubah. Saya tahu bagaimana
caranya merawat diri, menjadi perempuan sebenarnya. Bagaimana
layaknya berperilaku seperti perempuan yang dewasa, yang harus
mandiri, yang harus bisa kuat menghadapi apapun.
Dengan mereka pula saya bisa santai
tertawa terbahak, bisa santai saja mengobrol tanpa takut berpikir
“ini mereka ngomongin apa sih?”. Dengan mereka saya bisa tahu
bagaimana harus menyembuhkan patah hati, harus bangkit, dan kembali
hidup lagi. Dengan mereka saya bisa menjadi saya, apa adanya.
Mereka adalah orang-orang yang pertama
kali membawa saya keluar dari zona nyaman saya, yang membuat saya
seperti sekarang. Banyak orang bilang saya berubah, tapi saya tahu,
saya berubah ke arah yang lebih baik, karena mereka lebih
“memanusiakan” saya.
Mungkin tulisan ini agak sedikit
berlebihan, tapi ini hanya sedikit ungkapan terima kasih saya, karena
kalian yang selalu ada. Untuk Ade dan Ratry, yang membantu saya
merawat diri, yang membantu saya menyembuhkan patah hati. Untuk
Anggian, yang rela tiap hari menemani saya kemanapun, yang rela
mengantar jemput saya, dan rela mengkoreksi grammar saya yang sering
salah. Untuk Suci, yang tiap hari meramaikan handphone saya dengan
cerita-cerita baru (baca: gosip) tiap harinya. Dan untuk Ivan, yah
walaupun kita memang ga terlalu dekat, tapi terima kasih sudah
membuat har-hari kami lebih cerah dengan kekonyolan yang kadang receh
namun menghibur itu.
Mungkin pula tulisan ini tidak seperti
yang kalian bayangkan, tidak memenuhi ekspektasi kalian akan saya.
Namun sekali lagi, terima kasih, untuk kalian yang selalu ada.
For you, guys.
-tha-
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar